Jumat, 24 November 2017

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL The Negative Side of Social Interaction : Impact on Psychological Well Being

Judul                           : The Negative Side of Social Interaction : Impact on Psychological Well Being
Volume dan Halaman : Vol. 46 , No.5, Hal. 1097-1108
Tahun                          : 1984
Penulis                         : Karen S. Rook
Reviewer                     : Afrilia Kartika (10515246)
Tanggal                       : 24 November 2017

Tujuan Penelitian
Studi ini menguji dampak dari interaksi sosial positif dan negatif terhadap kesejahteraan wanita yang lebih tua.
Sampel
Sampel terdiri dari 120 janda berusia antara 60 dan 89 tahun yang berlokasi di Los Angeles.
Metode Penelitian
Wawancara dilakukan selama satu jam yang membahas latar belakang wanita, kesejahteraan psikologis, ikatan sosial yang mendukung dan hubungan sosial yang bermasalah. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kesejahteraan psikologis yang diukur dalam 3 skala sebagai berikut:
1. Indeks kepuasan hidup (Neugarten, Havighurst, & Ibbin, 1961) terdiri dari 18 item yang didalamnya membahas tentang pengalaman yang berkaitan dengan masa lalu.
2.    Indeks Weil-Being Campbell, Converse, dan Rodgers (1976) terdiri dari 9 item.
3.  UCLA Short-Form Loneliness Scale (Russell, Peplau, & Cutrona, 1980) terdiri dari 4 item yang membahas tentang kesejahteraan dan kesepian.
Untuk mengetahui hubungan sosial yang mendukung, peneliti menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Fischer dkk. Dimana subjek memberikan nama-nama orang yang terlibat dengan mereka dalam social exchanges. Enam pertanyaan diajukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang mereka ajak untuk tiga kategori dukungan sosial yang berbeda: persahabatan, dukungan emosional, dan dukungan instrumental.
Untuk mengetahui hubungan sosial yang bermasalah peneliti mengajukan lima pertanyaan dimana subjek memberi nama orang-orang yang menjadi sumber masalah bagi mereka. Empat pertanyaan yang diajukan mengenai masalah-masalah tertentu: memiliki musuh pribadi, dimanfaatkan, memiliki, tidak menepati janji dan mengetahui orang lain yang secara konsisten memprovokasi konflik atau perasaan marah. Pertanyaan kelima menanyakan apakah ada seseorang yang secara konsisten menjadi sumber masalah untuk subjek tersebut
Variabel kontrol dari penelitian ini adalah usia, status sosial ekonomi, dan kesehatan yang secara konsisten ditemukan terkait dengan kesejahteraan psikologis di antara orang tua (Larson, 1978).
Analisis Data
Dampak positif dari interaksi sosial positif dan negatif terhadap kesejahteraan dievaluasi melalui tiga set analisis regresi berganda..
Hasil dan Bahasan
Analisis awal meneliti korelasi di antara berbagai ukuran social network (berkaitan dengan dukungan sosial). Secara umum, hasil ini menunjukkan bahwa pengalaman interpersonal positif dan negatif relatif independen satu sama lain. Bagi beberapa wanita, rendahnya tingkat dukungan sosial dikaitkan dengan tingkat masalah sosial yang tinggi, sedangkan untuk wanita lain dukungan rendah dikaitkan dengan sedikit masalah.
Analisis regresi pertama membandingkan efek dukungan sosial versus masalah sosial terhadap kesejahteraan. Hasilnya konsisten dengan prediksi bahwa masalah sosial lebih kuat terkait dengan kesejahteraan daripada dukungan sosial.
Analisis regresi kedua menjelaskan tentang dampak dari hubungan sosial yang mendukung dan hubungan sosial yang bermasalah terhadap kesejahteraan. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa jumlah orang yang memiliki hubungan positif dikaitkan dengan kesejahteraan psikologis secara signifikan lebih tinggi untuk dua dari tiga ukuran (Indeks Kesejahteraan dan Kesepian), dan jumlah hubungan sosial yang bermasalah. dikaitkan dengan kesejahteraan yang jauh lebih rendah untuk ketiga ukuran tersebut. Hasil untuk Index of Well-Being ini mendukung prediksi awal bahwa ikatan sosial positif dan negatif akan mempengaruhi kesejahteraan namun ikatan negatif tersebut akan memiliki dampak lebih besar pada kesejahteraan.
Analisis ketiga meneliti efek frekuensi interaksi dengan masing-masing dari tiga kelompok anggota jaringan sosial (Supportive, Supportive Problematic and Problematic Others). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kesejahteraan tidak terkait secara signifikan dengan frekuensi interaksi dengan tiga kategori anggota jaringan.
Hasil penelitian ini cenderung mendukung gagasan bahwa interaksi sosial negatif memiliki efek yang lebih kuat terhadap kesejahteraan daripada interaksi sosial positif. Analisis regresi menunjukkan bahwa hubungan bermasalah dengan orang lain lebih konsisten terkait dengan kesejahteraan daripada hubungan yang mendukung.
Kesimpulan
1.  Interaksi sosial negatif memiliki efek yang lebih kuat terhadap kesejahteraan daripada interaksi sosial positif.
2.  Hubungan yang bermasalah dengan orang lain lebih konsisten terkait dengan kesejahteraan daripada hubungan yang mendukung. Dalam penelitian ini, 38% dari mereka yang menyebabkan masalah bagi responden diidentifikasi sebagai teman dan 36% lainnya diidentifikasi sebagai keluarga. Jadi orang tidak dapat berasumsi bahwa teman dan keluarga sangat mendukung.
3.  Dalam penelitian ini, walaupun responden sudah menjadi janda beberapa tahun bisa dikatakan mereka memiliki kesejahteraan hidup yang baik. Hal ini dikarenakan dari segi kesehatan dan ekonomi cukup aman sehingga hanya sedikit membutuhkan dukungan sosial.
Kelebihan
Tujuan dari penelitian ini sudah tersampaikan dengan baik.
Kekurangan
Beberapa kekurangan atau hal-hal yang belum dijelaskan dalam penelitian ini yang mungkin bisa dikembangkan oleh peneliti selanjutnya sebagai berikut:
1.      Mencari tahu pengaruh hubungan sosial dengan kenyamanan
2.      Menentukan intervensi dukungan sosial dengan kesejahteraan
3.      Memperdalam masalah bahwa orang tua lebih mudah menghadapi hubungan yang bermasalah daripada membangun sebuah hubungan baru.
4.  Tidak adanya penjelasan tentang stereotip populer bahwa orang dewasa yang lebih tua sangat menginginkan bentuk kontak sosial apa pun.