Minggu, 17 Desember 2017

Autobiografi

Nama saya Afrilia Kartika. Nama panggilan saya adalah Afril. Saya an ak kedua dari dua bersaudara. Kakak saya bernama Yudha Suhardika. Saya dan kakak saya berbeda tujuh tahun. Sekarang ia bekerja sebagai auditor disalah satu koperasi. Ibu saya bernama Suharni dan ayah saya bernama Eka Patriadi. Saya lahir di Depok tanggal 24 April 1997. Kini saya berusia 20 tahun. Ibu saya bekerja sebagai dosen di Universitas Gunadarma, begitu juga dengan ayah saya sebelum ayah saya meninggal dunia dua tahun lalu. Saat ini saya tinggal di Mampang, Depok bersama ibu dan kakak saya. Saya sangat menyukai kucing. Saya mempunyai tiga kucing persia yang saya beri nama Win, Miaw, dan Nana.
Dulu ketika saya SD saya bersekolah di SDN Depok Jaya 2 sampai kelas tiga SD, kemudian saya pindah ke SDN Mampang 1 dan melanjutkan sekolah sampai selesai. Alasan saya pindah karena jarak yang lumayan jauh bagi saya pada saat itu. Selama di SD saya mengikuti beberapa kegiatan, seperti menjadi bagian dari Marching Band dan Degung Sunda. Ketika saya kelas dua SD saya pernah digigit anjing dibagian kaki sebelah kanan. Itu menjadi pengalamann yang paling menakutkan bagi saya, karena sampai sekarang saya menjadi takut sama anjing. Setelah lulus SD saya melanjutkan sekolah di SMPN 5 depok yang berlokasi di beji. Kegiatan di SMP tidak jauh dari hal yang berbau dengan musik. Saya juga sering mengikuti lomba yang diadakan oleh sekolah. Salah satunya lomba menulis cerpen dan saya mendapat juara dua. Ketika saya SMP saya pernah mengagumi bahkan menyukai teman SMP saya karena ia jago bermain gitar. Dia adalah salah satu alasan saya kenapa ingin belajar bermain gitar. Saya mulai meminta kedua orang tua saya untuk dibelikan sebuah gitar. Gitar pertama saya didapatkan dari toko barang bekas. Walaupun bekas, tetapi masih sangat bagus. Ayah saya yang mengajarkan saya bermain gitar. Mulai dari belajar kuncinya hingga saya dapat memainkan beberapa lagu.
Begitu lulus SD saya melanjutkan ke SMA yang sama seperti kakak saya dulu, yaitu SMAN 5 Depok. Banyak hal bahagia dan menyedihkan yang saya alami ketika saya SMA. Bahagianya saya mendapatkan banyak teman, bahkan sampai saat ini kami masih berhubungan dan masih bermain bersama. Saya juga menemukan hobi baru ketika SMA. Saya mengikuti ekskul Japanese Club. Disana saya dapat menjadi diri saya sendiri. Saya diperkenalkan dengan dunia animasi (anime), cosplay dan hal lain yang berhubungan dengan jepang. Tahun 2014 saya memutuskan untuk membuat acara jepang sendiri di SMAN 5 Depok dan acara itu sukses. Hampir 2000 orang datang ke acara tersebut. Pada saat itu juga saya memutuskan ingin menjadi event organizer. Hal menyedihakan sekaligus hal yang membuat saya paling terpukul adalah ketika ayah saya meninggal dunia. Kejadiannya H-3 sebelum saya ujian akhir sekolah. Dan H- beberapa minggu sebelum saya ujian nasional. Selama sekolah baik SD, SMP maupun SMA saya selalu diantar jemput oleh ayah saya. Ujian nasional saya lewati dengan sangat buruk. Nilai yang saya dapat kurang memuaskan. Saya tidak diterima lewat jalur SNMPTN, SBMPTN maupun ujian mandiri. Semua ujian saya kerjakan dengan tidak sepenuh hati. Ibu sangat kecewa karena saya tidak diterima di perguruan tinggi negeri. Masa-masa sulit yang saya alami membuat saya tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

Akhirnya pada tahun 2015 saya resmi menjadi mahasiswa universitas gunadarma jurusun psikologi. Awal masuk perkuliahan saya masih dennial terhadap kepergian ayah saya. Terlalu banyak kenangan yang saya simpan dengan ayah saya di gunadarma. Ketika saya SD dan SMP saya sering ke gunadarma ikut dengan ibu dan ayah saya. Hari demi hari saya lewati, cita-cita saya menjadi event organizer lama-lama menjadi kenyataan. Saya membuat beberapa event di beberapa tempat. Kemudian saya memulai untuk membuat tim EO sendiri yang bernama PM Organizer. Walaupun masih banyak kekurangan tetapi saya selalu belajar dari pengalaman untuk menjadi EO yang hebat.