Sabtu, 11 Juni 2016

MATEMATIKA DAN PSIKOLOGI

Matematika dengan psikologi sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu dibutuhkan dan digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi juga menerapkan ilmu matematika dalam pengerjaannya.
Sebagai contohnya dalam penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut merupakan sebagian kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita bisa lihat kalau tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan hasilnya. Tes-tes dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu matematika.
Statistika ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut, dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam bentuk angaka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif dalam membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang didapat setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.
Psikologi juga membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi, kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang
Dibawah ini adalah contoh lain keterkaitan aplikasi matematika dengan psikologi  ,dan materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang berhubungan dengan psikologi,antara lain :
1.    Berhitung Cepat , mengapa ?
Berhitung cepat disini biasa dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna dalam psikologi ,yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan estimasi seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta ketahanan berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
2.    Deret Angka
Deret angka adalah susunan angka atau huruf yang memiliki pola tertentu. Deret angka pun dipelajari dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa dipelajari .deret angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan ketelitian seseorang.
3.    Gambar
Gambar yang dimaksud adalah gambar yang menggunakan bangun-bangun yg terdapat dimatematika.seperti lingkaran,segitiga,kotak,kubus,balok dll.mempelajari gambar disini bertujuan untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan bentuk bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada sistematika  berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4.    Matematika berpola
Matematika berpola disini untuk menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan pola tertentu melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
5.    Statistik
Statistik disini utuk mengukur  daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat serta ketelitian seseorang.
Didalam  materi ini kita dapat mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah lemah,kuat,atau sebaliknya.
Diatas tadi adalah hubungan-hubungan materi  atau teori yang ada didalam bidang matematika,jika anda sering mengikuti-mengikuti tes psikologi pasti anda pernah menemukan soal soal yang tercantum diatas tadi.
Seperti halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi,seperti tes IQ, tes Intelegensi,tes bakat,antara lain :
  • Tes Pemikiran Numerik

Tes ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara mendatar atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak kosong  yang harus diisika
  • Tes Pemikiran Perseptual


Tes ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta tes terutama dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.
  • Tes Kemampuan Spasial

Dalam tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai “jenis” soal tes ini  dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran cepat  memindahkan potongan2 gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai.
  • Tes Berhitung cepat


Disini tes ini diberikan selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan cepat ,baik. Dan benar. Tes ini bertujuan untuk menguji kecepatan berhitung  dan keseimbagan otak atau cara berpikir.

salah satu contoh hubungan matematika dan psikologi berikut, dalam kasus perkembangan anak. Dalam suatu keluarga pasti terjadi penggabungan kepribadian, mulai dari kepribadian yang berbeda antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, serta orang-orang disekeliling mereka. Seperti contoh di bawah ini
Sepasang suami istri yang berasal dari Jawa Timur dan Tengah kini tinggal di daerah Jakarta. Sang Ibu bekerja di salah satu SMA sebagai Guru. Sedangkan sang ayah sebagai seorang ushtad. Mereka memiliki hoby yang sama dan menurun kepada anaknya dengan hoby yang sama. Namun dedikasi ibu sebagai guru dan ayah sebagai ushtad sama sekali tidak menurun pada anaknya. Karena pergaulan anak tersebut menjadi brutal dan masuk kedalam lingkungan pergaulan bebas.
Jika dilihat dari segi psikologis keahlian anak tersebut dari hoby nya berasal dari sifat genetis ayah dan ibunya. Keahlian dan hobi mereka ternyata menurun ke anaknya, atau disebut perkembangan secara nativistik. Karena pengaruh lingkungan Jakarta yang keras, anak tersebut masuk kedalam pergaulan bebas yang sangat membahayakan dirinya. Ini juga bsa disebabkan oleh faktor kurangnya perhatian dari keluarga. Hubungan kelurga yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kepribadian anak, apa lagi dalam masa pubertas dan remajanya.

Dari cerita di atas kita dapat membuat Diagram Venn seperti dibawah ini :

kesimpulannya hubungan antara matematika dan psikologi tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman modern ini. Karena itulah evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abtraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Menghitung hasil dari Tes IQ juga bisa menggunakan teori statistika untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pola pikir dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok dengan ukuran tendensi sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat ditanggung jawabkan.

sumber :

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI, EMOSI DAN MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI, EMOSI DAN MOTIVASI
Kognisi manusia tidak selalu bersifat rasional karena melibatkan banyak bias dalam persepsi dan dalam ingatan manusia. Sebaliknya, emosi juga tidak selalu bersifat rasional, emosi dapat menyatukan manusia, mengatur jalannya sebuah hubungan dan memotivasi orang dalam mencapai suatu sasaran. Tanpa kemampuan merasakan emosi, manusia akan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan atau dalam merencanakan masa depannya.
Persepsi adalah proses menafsirkan pengalaman yang ditangkap oleh panca indera yang kemudian diolah ke susunan syaraf pusat. Harus ada obyek / stimulus suara, warna, bau, bentuk, gerak, pengecapan/perabaan sensasi yang diolah (emosi, motivasi,dll) persepsi.
Contoh hubungan antara persepsi, emosi dan motivasi
Saya mempunyai teman bernama Rahma, ia mempunyai pacar yang bernama Andi. Mereka sangat dekat, dan sering jalan-jalan berdua sambil bergandengan tangan dan bersenda gurau. Kami pun sering jalan-jalan bersama. Suatu hari saya melihat Andi sedang jalan-jalan dengan seorang perempuan, tapi bukan Rahma. Pada saat itu saya langsung merasa kesal dan marah. Karena saya berpikir Andi selingkuh dengan wanita lain. Yang membuat saya yakin kalau Andi selingkuh adalah ketika dia merangkul perempuan itu. Seketika saya langsung terdorong untuk menghampiri Andi dan ingin melabrak perempuan itu. Saya sangat kecewa karena tidak menyangka kalau Andi sedang bermesraan dengan wanita lain.


Ketika saya menghampiri Andi dan menanyakan siapa wanita itu, ia menjelaskan bahwa wanita itu adalah ade sepupunya yang baru sembuh dari penyakit kanker dan ingin mengajaknya untuk jalan-jalan. Saya merasa lega dan tenang setelah mendengar cerita dari Andi karena apa yang saya yakini tadi adalah salah.
Kesimpulan :

Persepi muncul ketika mendapat stimulus dari luar secara berulang-ulang berupa suatu pengalaman atau kejadian yang sama. Pada saat mempresepsikan sesuatu akan timbul juga emosi karena melibatkan perasaan. Timbul lah motivasi untuk mencari tahu apakah suatu persepsi itu benar atau salah. 

MOTIVASI

MOTIVASI
Motivasi merupakan dorongan atau hasrat individu untuk mencapai kebutuhan atau keinginan hidupnya. Menurut para ahli :
-          Walgito (2004) : motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
-          Plotnik (2005) : motivasi merupakan bebagai faktor fisiologis dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu untuk bertindak.
Motif sebagai inferensi, eksplanasi dan prediktor:
1.      Motif sebagai inferensi → kita dapat menyimpulkan motif pada seseorang dari apa yang ia katakan atau lakukan. Misalkan ada seorang yang anak yang selalu rajin mengumpulkan tugas dan tugas yang ia kerjakan selalu maksimal. Ini merupakan motivasi untuk mejadi juara satu dengan nilai tertinggi.
2.      Motif sebagai eksplanasi → kita dapat menjelaskan penyebab seseorang melakukan sesuatu. Misalkan apakah tujuan seseorang untuk meneruskan sekolah dari SMA ke universitas untuk mencari gelar atau untuk mempermudah mencari pekerjaan.
3.      Motif sebagai predikator → apabila seseorang dapat menyimpulkan dengan benar motif seseorang maka ia dapat memprediksikan perilakunya dimasa yang akan datang.
Teori motivasi :
1.      Teori dorongan → motivasi yang muncul karena adanya dorongan untuk memenuhi suatu keinginan. Contohnya, jika seseorang mempunyai tugas dengan deadline yang sangat cepat, ia akan cenderung mengerjakan tugas tersebut tanpa ditunda-tunda
2.      Teori insentif → mengarahkan individu untuk mendapatkan atau memperoleh kenikmatan dengan mencapai apa yang disebut sebagai insentif positif dan menghindari insentif negartif. Contohnya, seseorang melakukan pekerjaan dan menyelesaikan dengan kualitas terbaik, sebenarnya dibalik semua itu individu mengharapkan sebuah intensif berupa sebuah penghargaan.
3.      Teori proses terbalik → fokus kepada motivasi individu untuk mendapat kenikmatan sesudah atau setelah melampaui atau mengatasi tantangan atau rintangan. Contohnya, pengguna narkoba awalnya menggunakan narkoba hanya untuk menghilangkan stress, tapi lama kelamaan timbul rasa tidak enak jika tidak menggunakan narkoba.
4.      Teori level optimal → berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Contohnya, seseorang yang terlalu banyak waktu luang lama-lama akan merasa bosan dan akan mencari sebuah kesibukan sampai level optimal.
Jenis – jenis motif :
-          Menurut wagito :
·         Motif fisiologis : motif yang berasal dari diri individu atau motif alami
·         Motif sosial : motif yang dipelajari dalam kelompok sosial
-          Menurut plotnik :
·         Kebutuhan biologis : tuntutan fisiologis  yang penting agar bisa bertahan hidup
·         Kebutuhuan sosial : diperoleh dari pengalaman dan melalui proses belajar
·         Kebutuhan kepuasan : merujuk pada hierarki kebutuhan maslow dimana kebutuhan biologis ditempatkan didasar dan kebutuhan sosial di puncak.
Contoh :
Suatu keinginan untuk meraih sebuah cita-cita merupakan sebuah dorongan untuk memotivasi seseorang belajar dengan giat. Seseorang akan merasakan kepuasan apabila impiannya tercapai. Misalkan seseorang ingin sekali mendapat beasiswa ke Jepang, ia mulai les bahasa dan memperdalam ilmunya dan berharap ia bisa meraih beasiswa tersebut.
Kesimpulan :

Motivasi muncul akibat adanya dorongan untuk memenuhi suatu keinginan. Dan apabila tercapai akan timbul rasa puas dalam diri.

EMOSI

EMOSI
Kata emosi diturunkan dari bahasa Perancis emotion , dari emouvoir “kegembiraan” dari bahasa latin emovere . Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukan kepada seseorang karena reaksi sesuatu. Menurut para ahli :
-          Chaplin (1972) : Emosi merupakan suatu reaksi yang kompleks yang mengandung tingkatan aktivitas yang tinggi dan diikuti perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat.
-          A.M Basuki (2008) : Emosi merupakan pribadi seseorang yang telah dipengaruhi sedemikian rupa sehingga pada umumnya individu kurang dapat menguasai diri lagi. Prilaku tersebut umumnya tidak memperhatikan norma dalam kehidupan bersama.
Display rules emosi :
1.      Masking → suatu emosi yang disembunyikan atau ditutupi
2.      Modulasi → emosi yang tidak dapat disembunyikan, tetapi dapat di kontrol
3.      Simulasi → orang tidak mengalami emosi tetapi seolah-olah ia mengalami emosi dengan menampakkan gejala fisiknya.
Macam – macam keadaan emosi :
Marah , ketakutan, kegembiraan, menyenangkan dan kegelisahan atau duka cita.
Teori-teori emosi:
1.      Teori james lange → emosi merupakan persepsi dari keadaan jasmani. Contohnya : orang gembira karena ia tertawa
2.      Teori cannon bard → emosi tergantung pada aktivitas otak atau aktivitas sentral.
3.      Teori schacter-singer → emosi yang dialami seeseorang berasal dari interprestasi terhadap keadaan jasmani yang bangkit/siaga. Contoh : seseorang yang mengalami ketakutan atau dalam keadaan bahaya maka kondisi fisiknya berada dalam keadaan siaga.
Ekspresi emosi :
1.      Ekspresi verbal → meliputi tulisan dan ungkapan verbal. Contohnya seperti seseorang yang sedang marah pragmatisme kalimat menjadi bermakna tidak jelas, misalnya “terserah !!” ini dapat diartikan selesai, tapi dapat juga diartikan sebagai suatu penolakan.
2.      Ekspresi non verbal → suatu ekspresi dari bentuk fisiologi tubuh serta nada suara yang digunakan individu sewaktu mengalami fase emosi. Misalkan jika seseorang yang sedang emosi cenderung akan meninggikan suaranya.
Faktor pencetus emosi:
1.      Faktor lingkungan → stress dapat ditimbulkan karena penyakit mental yang disebabkan oleh beberapa kejadian sehingga terjadi ketegangan emosi
2.      Faktor afektif → suatu perasaan mendalam yang dapat muncul kembali apabila ada tanda-tanda stimulus yang mirip
3.      Faktor kognitif → suatu keadaan keliru dimana seseorang salah mempresepsikan suatu pendapat.
Contoh :
Gambar disamping merupakan salah satu keadaan emosi dimana seseorang merasa ketakutan. Orang yang sedang merasa takut cenderung akan menutup mata atau telinganya agar dapat terhindar dari stimulus yang ia takuti. Rasa ingin melarikan diri atau pun sembunyi adalah hal yang biasa dirasakan apabila sedang ketakutan. Ekspresi rasa takut adalah menjerit, pucat pasi, keringat dingin, merinding, denyut jantung jadi cepat, gemetar dan lain-lain.
Kesimpulan :
Emosi adalah sutu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respons demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal. Ada banyak faktor yang menyebabkan emosi, baik maupun buruk.


PERSEPSI

PERSEPSI
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan melalui panca indera. Menurut para ahli :
-          Plotnik (2005) : Pengalaman yang didapatkan seseorang setelah otak mengolah sensasi yang di dapat panca indera yang tidak bermakna menjadi suatu yang bermakna dan berpola.
-          A.M Heru Basuki (2008) : Proses mengenali suatu objek pada suatu individu setelah mendapat stimulus dari panca indera.
Faktor yang berperan dalam persepsi :
1.      Objek yang di persepsi → Objek akan menimbulkan stimulus yang merangsang alat indera atu reseptor sebagai penerima tanda
2.      Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf → Alat indera berfungsi sebagai penerima stimulus, syaraf meneruskan stimulus yang di dapat dari reseptor ke otak.
3.      Perhatian → pemusatan atau koordinasi individu pada objek atau tanda.
Proses sensasi ke persepsi → Sensasi adalah merasakan atau menerima stimulus dari indera. Pertama indera mendapat stimulus dari luar berupa sentuhan, penglihatan, pendengaran maupun yang lainnya. Kemudian syaraf akan meneruskan stimulus dari reseptor ke otak ke tempat yang dituju. Misalnya lobus oksipital tempat menyimpan informasi visual, wernike tempat penyimpanan memori dll.
Hukum persepsi :
1.      Hukum kedekatan (proximity) → elemen yang sama atau berdekatan akan dikelompokan bersama
2.      Hukum ketertutupan (closure) → seseorang akan melengkapi gambar yang belum lengkap lalu  melihat gambar tersebut secara utuh
3.      Hukum figure – ground → seseorang cenderung akan melihat sesuatu dari tampilan objeknya lalu baru melihat background dari benda tersebut. Antara figure dan ground dapat bertukar fungsi tergantung padaperhatian seseorang saat melakukan persepsi
4.      Hukum kemiripan (similarity) → objek yang sama cenderung di persepsikan sebagai suatu kesatuan
5.      Hukum konstinuitas (continuity) → mengelompokan objek yang berupa garis atau titik menjadi suatu kesatuan yang kontiniu

·         Konstansi dalam persepsi :
·         Persepsi Kedalaman :
1.      Konstansi bentuk
2.      Konstansi warna
3.      Konstansi ukuran
1.      Linear perspective
2.      Relative perspective
3.      Interposisition
4.      Light and shadow
5.      Texture gradient
6.      Atmospheric perspective
7.      Motion paraliax
Contoh :
Pertama kali saya melihat gambar di samping adalah wajah seorang wanita. Tetapi jika dilihat dari sisi lain, gambar tersebut adalah gambar bunga. Dalam hal ini cara kita merepresentasikan objek–objek bergantung sebagian kepada sudut pandang kita dalam memahami objek –objek. Contoh disamping merupakan salah satu contoh dari hukum persepsi yaitu hukum figure-ground. Dimana menurut saya bagian yang dominan dari gambar tersebut adalah gambar wajah wanita dan menjadi fokus perhatian. Sedangkan gambar bunga tidak menjadi fokus dalam persepsi. Pada dasarnya antara figure dan ground dapat terjadi pertukaran fungsi. Yang semula ground dapat menjadi figure dan sebaliknya, tergantung pada perhatian seseorang saat melakukan persepsi.




Kesimpulan :
Bentuk akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk,  ukuran, maupun warna suatu obyek, individu akan mudah untuk memfokuskan perhatian lalu membentuk persepsi. Jadi, persepsi proses kognitif yang memungkinkan kita dapat memahami lingkungan disekitar kita. Persepsi seseorang tentunya akan berbeda satu sama lain. “Melihat gambaran yang sama tetapi dengan cara yang berbeda-beda

Talkshow Anak Berkebutuhan Khusus

TALKSHOW ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KETERBATASAN BUKAN BATASAN
Merubah paradigma pada anak – anak berkebutuhan khusus”

BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma kembali menggelar acara yaitu Talkshow Anak Berkebutuhan Khusus yang dilaksanakan di Auditorium D462, Gunadarma University pada tanggal 25 Mei 2016. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara dari #PIASE2016 “Psychology Innovation in Art, Social and Education”.
Talkshow ini dibuka oleh penampilan Zelda Maharani yang membawakan beberapa lagu sambil memainkan keyboard. BEMF Psikologi Gunadarma mengundang dua pembicara ternama yaitu Arist Merdeka Sirait yang kita tahu sebagai ketua KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia), dan seorang psikolog yaitu Katarina Ira Puspita.
Talkshow ini memberikan kita gambaran tentang anak berkebutuhan khusus. Banyak yang melihat anak berkebutuhan khusus dengan sebelah mata. Padahal sebenarnya dibalik keterbatasannya terdapat segudang prestasi yang membanggakan.
Kita mendapat banyak pelajaran dari talkshow ini, salah satunya seperti yang di katakan ibu Katarina bahwa anak berkebutuhan khusus tidak boleh di jadikan joke. Seperti halnya yang sering terjadi dikalangan masyarakat, banyak yang menggunakan kata “autis” sebagai joke untuk mengejek satu sama lain. Anak adalah anugerah yang di berikan oleh Tuhan. Mempunyai Anak berkebutuhan khusus bukanlah sebuah “Vonis”.  Anak-anak berkebutuhan khusus pada dasarnya sama dengan anak-anak lain yang punya kelebihan dan juga punya kekurangan. Bagi orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus jangan merasa malu atau merasa risih. Bantulah masyarakat untuk mengerti bahwa anak berkebutuhan khusus bukan sesuatu yang harus di kasihani, tetapi harus disayangi.
“Sayangilah aku, jangan kasihani aku” begitulah curahan hati anak berkebutuhan khusus. Mari kita rangkul dan berikan kasih sayang kepada mereka. Kita sebagai masyarakat memiliki peranan penting untuk bantu mensosialisasian pengetahuan yang kita punya mengenai ABK. Sehingga tidak terjadi kesalahan paradigma tentang ABK.
Jumlah kejahatan seksual pada anak yang terjadi di Indonesia semakin meningkat. Anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu sasaran empuk bagi para “predator”, begitu yang diucapkan oleh bapak Arist. Pengawasan orang tua sangat penting untuk anak. Para orang tua seharusnya lebih memerhatiakan anak. Bimbinglah anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.
sertifikat Talkshow anak berkebutuhan khusus