Selasa, 08 Desember 2015

ECCEDENTESIAST : RASA SAKIT DI BALIK SENYUM PALSU



ECCEDENTESIAST



" I'M NOTSURE IF I'M DEPRESSED. I MEAN, I'M NOT SAD .BUT I'M NOT EXACTLY HAPPY EITHER. I CAN LAUGH AND JOKE AND SMILE DURING THE DAY, BUT SOMETIMES WHEN I'M ALONE AT NIGHT I FORGET HOWTO FEEL "


Apa itu Eccedentesiast? mungkin beberapa dari teman, keluarga atau bahkan anda sendiri adalah salah satu yang pernah mengalami Eccedentesiast.

Eccedentesiant adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakit(dalam konteks luas) mereka dibalik senyumnya. Ada yang mengatakan Eccedentesiast adalah munafik, sebenarnya tidak tepat mengatakan hal tersebut demikian. Para eccedentesiast dan sebagian besar orang seringkali mengatakan mereka adalah orang yang kuat, dapat tersenyum dalam kesedihan atau masalah mereka.

" SOMETIMES WE SMILE TO HIDE THE SADNESS"

Orang yang tabah dan kuat dalam menghadapi masalah atau kehilangan dibagi menjadi dua tipe, mereka yang bisa melepaskan semua kesedihan mereka dan memutuskan untuk bahagia sementara yang lainnya adalah berpura-pura untuk bahagia.

Mengapa banyak orang yang lebih memilih tersenyum walaupun sebenarnya dia tidak ingin tersenyum? Itu akibat dari lingkungan sosial kita yang melihat bahwa kesedihan adalah hal yang tabu. Ketika masyarakat melihat orang yang sedih, mereka akan menuntut orang itu untuk terlihat bahagia. Bukan karena mereka peduli terhadap orang itu, tapi demi kepuasan hati sendiri karena melihat orang sedih itu tidak menyenangkan. Perkataan paling mainstream adalah, "Kok kamu sedih? Senyum dong, Nah gitu kan Cantik."



Setiap orang memiliki masa dimana dia merasa sakit, sedih, kehilangan, kecewa dan marah. Itu bukan hal yang buruk, itu adalah perjalanan hidup agar mereka semakin kuat. Memendamnya tapi tidak menghadapinya hanya akan menimbulkan tekanan atau depresi dalam waktu lama.

Hebatnya, seorang eccedentesiast adalah penghibur yang sangat baik. Semakin orang terluka, semakin pandai dia menyenangkan orang lain. Walau dia tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang besar miliknya, dia dapat dengan mudah menyelesaikan masalah kecil orang lain.

" FAKING SMILE IS EASIER THAN EXPLAINING WHY YOU ARE SAD"

Mulut masih tersenyum , tapi kadang kadang hati sendiri yang akan terluka. Kadang kamu memilih tuk terlihat bahagia, karena tak ingin menjelaskan mengapa kamu bersedih pada mereka yang bahkan tak berusaha tuk mengerti. Tak seorangpun dalam hidup ini sangat kuat. Semua orang merasa kesedihan, tapi terkadang seseorang mampu pura-pura tersenyum.

sumber: http://shujinkouron.blogspot.co.id/2015/02/eccedentesiast-dia-yang-hidup-dibalik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar