Matematika
dengan psikologi sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu
dibutuhkan dan digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi
juga menerapkan ilmu matematika dalam pengerjaannya.
Sebagai
contohnya dalam penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut
merupakan sebagian kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita
bisa lihat kalau tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan
hasilnya. Tes-tes dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu
matematika.
Statistika
ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu
yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan
sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut,
dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes
psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam bentuk
angaka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif dalam
membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang didapat
setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.
Psikologi
juga membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur kemampuan
akurasi, kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang
Dibawah
ini adalah contoh lain keterkaitan aplikasi matematika dengan psikologi ,dan
materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang berhubungan dengan
psikologi,antara lain :
1. Berhitung
Cepat , mengapa ?
Berhitung
cepat disini biasa dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna
dalam psikologi ,yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan
estimasi seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta
ketahanan berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang
dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti
penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
2. Deret
Angka
Deret
angka adalah susunan angka atau huruf yang memiliki pola tertentu. Deret angka
pun dipelajari dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa
dipelajari .deret angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan
ketelitian seseorang.
3. Gambar
Gambar
yang dimaksud adalah gambar yang menggunakan bangun-bangun yg terdapat
dimatematika.seperti lingkaran,segitiga,kotak,kubus,balok dll.mempelajari
gambar disini bertujuan untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan
dengan bentuk bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada
sistematika berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4. Matematika
berpola
Matematika
berpola disini untuk menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan
pola tertentu melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
5. Statistik
Statistik
disini utuk mengukur daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat
serta ketelitian seseorang.
Didalam materi
ini kita dapat mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah lemah,kuat,atau
sebaliknya.
Diatas
tadi adalah hubungan-hubungan materi atau teori yang ada didalam
bidang matematika,jika anda sering mengikuti-mengikuti tes psikologi pasti anda
pernah menemukan soal soal yang tercantum diatas tadi.
Seperti
halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi,seperti tes IQ, tes
Intelegensi,tes bakat,antara lain :
- Tes Pemikiran Numerik
Tes
ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab
soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk
barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara
mendatar atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak
kosong yang harus diisika
- Tes Pemikiran Perseptual
Tes
ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling
sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring
calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana
ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta tes terutama
dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat
disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian
sesaat atau pada saat itu.
- Tes Kemampuan Spasial
Dalam
tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali
bagaimana mudahnya anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figure
figure dalam ruang mengenai “jenis” soal tes ini dapat beragam jenis
.salah satunya adalah pemikiran cepat memindahkan potongan2 gambar 2
dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya
memilih salah satu jawaban yang sesuai.
- Tes Berhitung cepat
Disini
tes ini diberikan selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh
dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan cepat ,baik. Dan benar. Tes ini
bertujuan untuk menguji kecepatan berhitung dan keseimbagan otak
atau cara berpikir.
salah
satu contoh hubungan matematika dan psikologi berikut, dalam kasus perkembangan
anak. Dalam suatu keluarga pasti terjadi penggabungan kepribadian, mulai dari
kepribadian yang berbeda antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak,
serta orang-orang disekeliling mereka. Seperti contoh di bawah ini
Sepasang
suami istri yang berasal dari Jawa Timur dan Tengah kini tinggal di daerah
Jakarta. Sang Ibu bekerja di salah satu SMA sebagai Guru. Sedangkan sang ayah
sebagai seorang ushtad. Mereka memiliki hoby yang sama dan menurun kepada
anaknya dengan hoby yang sama. Namun dedikasi ibu sebagai guru dan ayah sebagai
ushtad sama sekali tidak menurun pada anaknya. Karena pergaulan anak tersebut
menjadi brutal dan masuk kedalam lingkungan pergaulan bebas.
Jika
dilihat dari segi psikologis keahlian anak tersebut dari hoby nya berasal dari
sifat genetis ayah dan ibunya. Keahlian dan hobi mereka ternyata menurun ke
anaknya, atau disebut perkembangan secara nativistik. Karena pengaruh
lingkungan Jakarta yang keras, anak tersebut masuk kedalam pergaulan bebas yang
sangat membahayakan dirinya. Ini juga bsa disebabkan oleh faktor kurangnya
perhatian dari keluarga. Hubungan kelurga yang baik sangat dibutuhkan untuk
menjaga kepribadian anak, apa lagi dalam masa pubertas dan remajanya.
Dari
cerita di atas kita dapat membuat Diagram Venn seperti dibawah ini :
kesimpulannya hubungan antara matematika dan psikologi
tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman modern ini. Karena itulah
evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abtraksi yang selalu
bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Menghitung
hasil dari Tes IQ juga bisa menggunakan teori statistika untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pola pikir dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok
dengan ukuran tendensi sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa
matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta
mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat ditanggung jawabkan.
sumber :