Sabtu, 11 Juni 2016

MATEMATIKA DAN PSIKOLOGI

Matematika dengan psikologi sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu dibutuhkan dan digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi juga menerapkan ilmu matematika dalam pengerjaannya.
Sebagai contohnya dalam penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut merupakan sebagian kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita bisa lihat kalau tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan hasilnya. Tes-tes dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu matematika.
Statistika ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut, dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam bentuk angaka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif dalam membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang didapat setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.
Psikologi juga membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi, kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang
Dibawah ini adalah contoh lain keterkaitan aplikasi matematika dengan psikologi  ,dan materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang berhubungan dengan psikologi,antara lain :
1.    Berhitung Cepat , mengapa ?
Berhitung cepat disini biasa dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna dalam psikologi ,yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan estimasi seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta ketahanan berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
2.    Deret Angka
Deret angka adalah susunan angka atau huruf yang memiliki pola tertentu. Deret angka pun dipelajari dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa dipelajari .deret angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan ketelitian seseorang.
3.    Gambar
Gambar yang dimaksud adalah gambar yang menggunakan bangun-bangun yg terdapat dimatematika.seperti lingkaran,segitiga,kotak,kubus,balok dll.mempelajari gambar disini bertujuan untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan bentuk bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada sistematika  berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4.    Matematika berpola
Matematika berpola disini untuk menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan pola tertentu melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
5.    Statistik
Statistik disini utuk mengukur  daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat serta ketelitian seseorang.
Didalam  materi ini kita dapat mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah lemah,kuat,atau sebaliknya.
Diatas tadi adalah hubungan-hubungan materi  atau teori yang ada didalam bidang matematika,jika anda sering mengikuti-mengikuti tes psikologi pasti anda pernah menemukan soal soal yang tercantum diatas tadi.
Seperti halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi,seperti tes IQ, tes Intelegensi,tes bakat,antara lain :
  • Tes Pemikiran Numerik

Tes ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara mendatar atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak kosong  yang harus diisika
  • Tes Pemikiran Perseptual


Tes ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta tes terutama dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.
  • Tes Kemampuan Spasial

Dalam tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai “jenis” soal tes ini  dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran cepat  memindahkan potongan2 gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai.
  • Tes Berhitung cepat


Disini tes ini diberikan selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan cepat ,baik. Dan benar. Tes ini bertujuan untuk menguji kecepatan berhitung  dan keseimbagan otak atau cara berpikir.

salah satu contoh hubungan matematika dan psikologi berikut, dalam kasus perkembangan anak. Dalam suatu keluarga pasti terjadi penggabungan kepribadian, mulai dari kepribadian yang berbeda antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, serta orang-orang disekeliling mereka. Seperti contoh di bawah ini
Sepasang suami istri yang berasal dari Jawa Timur dan Tengah kini tinggal di daerah Jakarta. Sang Ibu bekerja di salah satu SMA sebagai Guru. Sedangkan sang ayah sebagai seorang ushtad. Mereka memiliki hoby yang sama dan menurun kepada anaknya dengan hoby yang sama. Namun dedikasi ibu sebagai guru dan ayah sebagai ushtad sama sekali tidak menurun pada anaknya. Karena pergaulan anak tersebut menjadi brutal dan masuk kedalam lingkungan pergaulan bebas.
Jika dilihat dari segi psikologis keahlian anak tersebut dari hoby nya berasal dari sifat genetis ayah dan ibunya. Keahlian dan hobi mereka ternyata menurun ke anaknya, atau disebut perkembangan secara nativistik. Karena pengaruh lingkungan Jakarta yang keras, anak tersebut masuk kedalam pergaulan bebas yang sangat membahayakan dirinya. Ini juga bsa disebabkan oleh faktor kurangnya perhatian dari keluarga. Hubungan kelurga yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kepribadian anak, apa lagi dalam masa pubertas dan remajanya.

Dari cerita di atas kita dapat membuat Diagram Venn seperti dibawah ini :

kesimpulannya hubungan antara matematika dan psikologi tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman modern ini. Karena itulah evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abtraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Menghitung hasil dari Tes IQ juga bisa menggunakan teori statistika untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pola pikir dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok dengan ukuran tendensi sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat ditanggung jawabkan.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar