EMOSI
Kata emosi diturunkan dari bahasa
Perancis emotion , dari emouvoir “kegembiraan” dari bahasa latin emovere . Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukan kepada seseorang
karena reaksi sesuatu. Menurut para ahli :
-
Chaplin (1972) : Emosi
merupakan suatu reaksi yang kompleks yang mengandung tingkatan aktivitas yang
tinggi dan diikuti perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan
yang kuat.
-
A.M Basuki (2008) : Emosi
merupakan pribadi seseorang yang telah dipengaruhi sedemikian rupa sehingga
pada umumnya individu kurang dapat menguasai diri lagi. Prilaku tersebut
umumnya tidak memperhatikan norma dalam kehidupan bersama.
Display rules emosi :
1. Masking → suatu emosi yang disembunyikan atau ditutupi
2. Modulasi → emosi yang tidak dapat disembunyikan, tetapi
dapat di kontrol
3. Simulasi → orang tidak mengalami emosi tetapi seolah-olah ia
mengalami emosi dengan menampakkan gejala fisiknya.
Macam –
macam keadaan emosi :
Marah , ketakutan, kegembiraan,
menyenangkan dan kegelisahan atau duka cita.
Teori-teori
emosi:
1. Teori james lange → emosi merupakan persepsi dari keadaan
jasmani. Contohnya : orang gembira karena ia tertawa
2. Teori cannon bard → emosi tergantung pada aktivitas otak
atau aktivitas sentral.
3. Teori schacter-singer → emosi yang dialami seeseorang
berasal dari interprestasi terhadap keadaan jasmani yang bangkit/siaga. Contoh
: seseorang yang mengalami ketakutan atau dalam keadaan bahaya maka kondisi
fisiknya berada dalam keadaan siaga.
Ekspresi
emosi :
1. Ekspresi verbal → meliputi tulisan dan ungkapan verbal.
Contohnya seperti seseorang yang sedang marah pragmatisme kalimat menjadi
bermakna tidak jelas, misalnya “terserah !!” ini dapat diartikan selesai, tapi
dapat juga diartikan sebagai suatu penolakan.
2. Ekspresi non verbal → suatu ekspresi dari bentuk fisiologi
tubuh serta nada suara yang digunakan individu sewaktu mengalami fase emosi.
Misalkan jika seseorang yang sedang emosi cenderung akan meninggikan suaranya.
Faktor
pencetus emosi:
1. Faktor lingkungan → stress dapat ditimbulkan karena penyakit
mental yang disebabkan oleh beberapa kejadian sehingga terjadi ketegangan emosi
2. Faktor afektif → suatu perasaan mendalam yang dapat muncul
kembali apabila ada tanda-tanda stimulus yang mirip
3. Faktor kognitif → suatu keadaan keliru dimana seseorang
salah mempresepsikan suatu pendapat.
Contoh :
Gambar disamping merupakan salah satu keadaan emosi dimana
seseorang merasa ketakutan. Orang yang sedang merasa takut cenderung akan
menutup mata atau telinganya agar dapat terhindar dari stimulus yang ia takuti.
Rasa ingin melarikan diri atau pun sembunyi adalah hal yang biasa dirasakan
apabila sedang ketakutan. Ekspresi rasa takut adalah menjerit, pucat pasi,
keringat dingin, merinding, denyut jantung jadi cepat, gemetar dan lain-lain.
Kesimpulan :
Emosi adalah sutu
respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis
disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.
Respons demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun
internal. Ada banyak faktor yang menyebabkan emosi, baik maupun buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar